Aliran Sastra
ππππ¬π―ππ« π
ππ πππ« ππ’π«π€ππ«π±ππ― ππ’π«π€π¨ππ§π¦ππ« π¨π’π°π²π°ππ°π±π―πππ« (10)
ππ©π’π₯ :
• πππͺπ : ππͺπ’π©π¦π ππ²π«π¦π·π ππ²π±π―π¦
• πβπ : 21016057
• ππ¬π°π’π« ππ’π«π€ππͺππ² : ππ―. πππ‘π²π―π―ππ₯πͺππ«, π.ππ‘
Aliran-aliran dalam kesusastraan memiliki kesamaan dengan aliran dalam kesenian yang lain, misalnya dalam seni lukis, seni drama, bahkan dalam dunia filsafat dan kehidupan sosial. Aliran dalam kesusastraan berhubungan erat dengan pandangan hidup dan kejiwaan pengarang dan penyair, serta biasanya terekspresikan dalam karya-karya mereka. Artinya, kita memasukkan seorang sastrawan atau sastrawati ke dalam aliran tertentu, hendaknya berdasarkan buah cipta mereka.
Dengan demikian, seorang pengarang bisa dimasukkan ke dalam beberapa aliran, karena corak karyanya yang bermacam-macam. Sementara itu, sebuah novel, cerpen, puisi atau teks drama bisa dijadikan beberapa contoh yang menunjukkan bahwa seorang pengarang menganut beberapa aliran. Di Indonesia sebenarnya adanya aliran yang secara sadar diperjuangkan untuk menentang paham atau aliran sebelumnya belum banyak terjadi. Hal ini salah satu di antaranya disebabkan oleh usia sejarah sastra Indonesia yang belum begitu lama.
Aliran sastra berasal dari kata Stroming ( bahasa Belanda ) yang mulai muncul di Indonesia pada zaman pujangga baru. Kata itu bermakna keyakinan yang dianut golongan-golongan pengarang yang sepaham, ditimbulkan karena menentang paham-paham lama.
Aliran sastra pada dasarnya berupaya menggambarkan prinsip (pandangan hidup, politik, dll) yang dianut sastrawan dalam menghasilkan karya sastra. Dengan kata lain, aliran sangat erat hubungannya dengan sikap atau jiwa pengarang dan objek yang dikemukakan dalam karangannya.
II. PEMBAHASAN
2.1 Aliran Sastra
1. Aliran Klasik (Klasikisme)
Aliran klasik merupakan aliran sastra yang paling kuno yang pernah berkembang di Eropa. Aliran ini timbul sesudah lahirnya gerakan kebangkitan ilmu pengetahuan (Baath) yang dimulai pada abad 15 M.
Diketahui bahwa gerakan kebangkitan ilmu pengetahuan itu hakikatnya adalah gerakan kebudayaan dan gerakan kebangkitan kesusastraan kontemporer yang kembali ke kesusastraan Arab klasik.
2. Aliran Romantik (Romantisisme)
Pada mulanya, romantik bukan sebuah aliran sastra yang kita maksudkan. Aliran romantik baru resmi menjadi aliran sastra setelah satu setengah abad dari munculnya aliran sastra klasik. Kemunculan romantisme ini sebetulnya merupakan reaksi terhadap sastra klasik, baik dalam prinsip maupun kaidahnya.
Kehadiran sastra romantik bertujuan merombak prinsip-prinsip maupun kaidah-kaidah dasar sastra Yunani dan Latin Kuno yang merupakan embrio dari sastra klasik. Romantik berasal dari kata Romanius yaitu sebuah kata dalam bahasa Latin Kuno yang pada dasarnya berupa dialek Romawi Kuno, jelasnya bahasa Latin yang berkembang pada abad-abad pertengahan.
3. Aliran Realisme
Aliran ini mengutamakan realitas kehidupan. Sastra realis merupakan kutub seberang dari sastra imajis. Apa yang diungkapkan para pengarang realis adalah hal-hal yang nyata, yang pernah terjadi, bukan imajinatif belaka. Biografi, otobiografi, true-story, album kisah nyata, roman sejarah, bisa kita masukkan ke sini. Sastra realis juga berbeda dengan berita surat kabar atau laporan kejadian, karena ia tidak semata-mata realistik. Sebagai karya sastra, ia pun dihidupkan oleh pijar imajinasi dan plastis bahasa yang memikat.
4. Aliran Modernisme
Modernisme merupakan aliran sastra dan budaya pada awal abad XX yang berkisar antara tahun 1910 sampai akhir Perang Dunia II. Aliran ini menolak bentuk dan teknik penyampian aliran sastra periode sebelumnya, dan mempertanyakan kembali nilai-nilai sosial ekonomi masyarakat borjuis. Aliran ini merupakan respons terhadap realisme dan naturalisme. Kedua aliran tersebut dianggap telah menyalahkan gunakan seni. Seni seharusnya memberikan kebebasan dari realitas yang menyesakkan.. Pengikut aliran ini mengatakan seni untuk seni (l’art pour l’art), bukan untuk menyelesaikan masalah sosial.
5. Aliran Postmodernisme
Dalam dunia sastra, istilah postmodernisme diperkenalkan oleh banyak pihak. Dimulai dari John Watkins Chamann (1870) hingga pada pembaruan oleh Leslie Fiedler dan Susan Sontag (1960-an). Keseluruhan rangka berpikir dari gejalah postmodernisme dalam dunia sastra kuat dipengaruhi oleh definisi postmo sebagai anything goes. C. Wright Mills meragukan kesanggupan rasionalitas untuk mencapai makna akhir dari sesuatu dan Irving Howe memaknai postmo dalam sastra sebagai satu model satra baru yang berbeda dari sebelumnya. Jika sastra dalam modern ditandai oleh daya gugah yang tinggi, mengandung idealisme yang luhur dan penuh daya cipta dan kreativitas, maka sastra postmo adalah kehilangan dari semua kekhasan itu. Howe mendaraskan bahwa satra postmo adalah sastra yang lesu dari gagasan universal, tanpa semangat untuk mengubah sesuatu, deskriptif dan repetitif. Ada banyak karya sastra, misalnya puisi menjadi sulit dibedakan dengan catatan harian penulisnya atau tampak seperti penulis sedang bercurhat dalam puisinya.
2.2 Karakteristik Aliran-Aliran Sastra Dunia
A. Sastra Klasik
Karakteristik aliran klasik yaitu aliran sastra klasik telah menempuh teori sastra Yunani dan Romawi Kuno yang selalu tunduk kepada kaidah-kaidah seni sastra. Maka dari itu, aliran ini mempunyai keistimewaan dalam seni dan kemanusiaan. Keistimewaan dan keunggulan aliran klasik dilihat dari seni sastra.
Keindahan dan kefasihan bahasa merupakan ciri khas dari aliran ini yang tidak dapat diabaikan. Arti yang jelas, makna yang mudah, irama puitis dan nada estetis akan selalu menjadi ciri khas aliran klasik yang tidak kalah penting dibandingkan ciri-ciri klasik lainnya.
2. Romantik
Karakteristik aliran romantik yaitu Mementingkan curahan perasaan yang indah
· Keinginan untuk kembali ke tengah alam, kembali kepada sifat-sifat yang asli, alam yang belum tersentuh dan terjamah tangan-tangan manusia
· Sering dikaitkan dengan percintaan yang asyik dunia muda-mudi yang masih hijau dan belum banyak pengalaman
3. Realisme
Karakteristik aliran realisme yaitu
· Mengemukakan kenyataan secara objektif
· Melukiskan dunia kenyataan dan segala-galanya digambarkan seperti apa yang tampak, tidak kurang tidak lebih
· Yang diungkapkan para pengarang realis adalah hal-hal yang nyata, yang pernah terjadi, bukan imajinatif belaka oleh pijar imajinasi dan plastis bahasa yang memikat.
4. Modernisme
Karakteristik aliran modernisme yaitu berfikir secara positivistik atau absolut, mengutamakan universalitas nilai, memandang kebenaran bersifat tunggal, semua dipandang dengan oposisi biner, -ada benar salah-, serta pemaknaan terhadap sesuatu yang cenderung merupakan dalil baku. Dalam sastra Indonesia, karya sastra yang bercorak modern biasanya bersifat universal, tidak terikat oleh ruang dan waktu. Hal ini erat kaitannya dengan asas Pujangga Baru, yaitu humanisme universal.
5. Postmodernisme
Karakteristik aliran postmodernisme yaitu menitiberatkan dalam padangan sosial dan hubungan sosial dalam masyarakat, bukan dalam pandangan ekonomi, kelanjutan terhadap adanya istilah modernisme, Postmodernisme diaggap sebagai padangan dunia tanpa tatanan yang heterogen, akhirnya ciri ini mengabtraksika bahwa postmodernisme menolak padangan terhadap pembagian masyarakat prolenter dan borjuis.
2.3 Sastrawan Pada Setiap Aliran Sastra Dunia (Sastrawan Dunia dan Indonesia)
1. Sastrawa Klasik
- “TROY" dari puisi iliad karya Homerus
Sinopsis
Troy adalah salah satu mitos yunani terbesar menceritakan perang terbesar yang pernah ada. Perang itu disebabkan oleh seorang wanita, ratu Sparta, Helen. Troya dan sparta sudah lelah berperang. Dua pangeran troya, hector dan paris diutus untuk membawa misi perdamaian ke menealus, raja Sparta.kemudian paris membawa lari istri menealus, helen ke troya. Itu membuat putra mahkota sekaligus prajurit terbaik troya, hector geram. Tapi raja troya, priam justri memberikan perang kepada sparta. Di sisi sparta, menealus meminta bantuan kakanya agamemnon untuk ikut membantu peperangan. Agamemnon adalah raja yang hampir menguasai seluruh wilayah yunani dan dia memiliki rencana sendiri untuk mengambil alih kekuasaan troya.dia terpaksa membutuhkan akal-akalan raja ithaca, odysseus untuk membujuk achilles ksatria paling dibenci agamemnon dan 50 pasukan myrmindonnya ikut berperang.
- Achilles berjuang demi keabadian. Thetis mengatakan namanya akan abadi seiring kematiannya di troya. Hector berperang demi negara. Paris berperang demi cinta.
- Odyssey dan Ilias karya homerus bercerita tentang perjalanan pulang odisseus salah seorang pemimpin akhaia.
- Kumpulan sepuluh puisi Eclogues dan puisi pertanian Georgion karya Publius vergilius maro (romawi)
- Cervantes dalam karyanya Don Quijote
- Vitruvius dan Euclide, Aristoteles dan Plato dalam karyanya Poetica
- Thucydides
- Erasmus dalam bukunya Pujian terhadap kegilaan ( 1509 )
- Horatius dengan karyanya Art Poetica ( seni persajakan )
- Henry Fieldding dalam karya sindirannya
- Aeschylus ( Yunani abad ke-5 SM )
- Euripides
- Plautus dan Tarentius penyair komedi romawi
- Sappho dan Catullus karyanya puisi lirik sajak cinta
- Petrarca seorang penyair Italia
- Lope de Vega yang mementaskan Tragicomedia
2. Sastrawan Romantik
Sir Walter Scott, dilahirkan di Edinburgh, Skotlandia, 15 Agustus 1771, meninggal 21 September 1832. Ia merupakan pengarang Inggris yang paling kesohor dalam membuka abad kesembilan belas, dengan cerita-cerita romantik dan puisi naratif yang diangkat dari kisah-kisah sejarah. Dua karyanya yang paling populer dan dibaca di seluruh dunia adalah "Waverly" (1814) dan "Ivanhoe" (1820).
Sir Walter Scott
Masa kanak-kanak Scott tidaklah menyenangkan. Ia sering sakit-sakitan dan penderitaan itu harus ditanggungnya seumur hidup, berupa kaki yang pincang. Oleh sebab itu, karya-karya awalnya dipublikasi bukan dengan namanya sendiri, sebagai akibat rasa rendah diri. Akan tetapi, karya-karyanya yang muncul setelah tahun 1825 menggunakan namanya, demikian pula pada karya-karya sebelumnya setelah mengalami cetak ulang.
3. Sastrawan Realisme
William Dean Howells adalah penulis Amerika Serikat pertama yang membawa estetika realis ke kesusastraan Amerika Serikat. Cerita-cerita kehidupan kelas atas Boston tahun 1850-an karyanya banyak dipuji oleh kalangan penulis fiksi Amerika Serikat. Novelnya yang paling terkenal, The Rise of Silas Lapham, mengisahkan seseorang yang ironisnya jatuh miskin karena kesalahannya sendiri.
4. Sastrawan Modernisme
Marcel-Valentin-Louis-EugΓ¨ne-Georges Proust (10 Juli 1871 – 18 November 1922) adalah seorang cendekiawan, novelis, eseis dan kritikus Prancis, paling dikenal sebagai penulis "Mencari Waktu Yang Hilang" (dalam bahasa Prancis Γ la recherche du temps perdu), sebuah karya monumental dalam fiksi abad ke-20 yang berisi tujuh volume yang diterbitkan dari 1913 sampai 1927.
5. Sastrawan Postmodernisme
Italo Calvino
Lionised di Inggris dan Amerika, Dia adalah penulis dari Italia yang paling-diterjemahkan kontemporer. Pada saat kematiannya, ia diberikan penghargaan Nobel untuk Sastra.
2.4 Karya Sastra Setiap Aliran
1. Aliran Klasik
"Kumpulan sepuluh puisi Eclogues" dan "Puisi pertanian Georgion" karya Publius vergilius maro (romawi)
2. Aliran Romantik
"Waverly" (1814) dan "Ivanhoe" (1820). Karya Sir Walter Scott
3. Aliran Realisme
"Rise of Silas Lapham", Karya William Dean Howells
4. Aliran Modernisme
"Mencari Waktu Yang Hilang", karya Marcel Valentin Louis Eugène Georges Proust
5. Aliran Postmodernisme
"Trilogi Our Ancestors", Karya Italo Calvino.
III. PENUTUP
Aliran sastra merupakan pandangan atau haluan yang mempengaruhi jiwa pengarang dalam membuat suatu karya sastra. Aliran sastra pada dasarnya berupaya menggambarkan prinsip (pandangan hidup, politik, dll) yang dianut sastrawan dalam menghasilkan karya sastra. Dengan kata lain, aliran sangat erat hubungannya dengan sikap atau jiwa pengarang dan objek yang dikemukakan dalam karangannya.
IV. DAFTAR PUSTAKA
Novansyah, Andri. 2017. Aliran Sastra. Makalah.
Derajat, Anna Zakiyyah. 2021. Mengenal Aliran Klasik dan Romantik dalam Sastra. https://www.google.com/amp/s/alkalam.id/mengenal-aliran-klasik-dan-romantik-dalam-sastra/%3famp=1. Diakses pada 2 November 2021
Ramdani, Luthfi. 2012. MODERNISME DAN SASTRA.https://www.google.com/amp/s/literart09.wordpress.com/2013/01/19/lutfi-ali-ramdani-1209503104/amp/. Diakses pada 2 November 2021
Golo. Tarsianus. 2015. Postmodernisme Dalam Dunia Sastra. https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/www.kompasiana.com.blog.spot/postmodernisme-dalam-dunia-sastra_552ca6026ea834992d8b457a. Diakses pada 2 November 2021.
Raja. 2012. Aliran Kesusastraan. http://rajgunsimamora.blogspot.com/2012/09/aliran-kesusasteraan.html.
Diakses pada 2 November 2021.
Keturunan, Adam. 2012. Aliran Sastra Klasik. http://sianaktunggal.blogspot.com/2012/09/aliran-sastra-klasik.html?m=1. Diakses pada 2 November 2021.
Baron, Christine Engel, Manfred, ed. (2010). Realism/Anti-Realism in 20th-Century Literature. NL: Rodopi. ISBN 978-90-420-3115-9.
Astuti, Kabul. 2012. Aliran Modernisme dan Postmodernisme dalam SSI.
https://www.google.com/amp/s/ceritatanpakata.wordpress.com/2013/04/07/aliran-modernisme-dan-postmodernisme-dalam-ssi/amp/. Diakses pada 2 November 2021
https://id.m.wikipedia.org/wiki/%C3%80_la
_recherche_du_temps_perdu
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Marcel_Proust
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Italo_Calvino
Komentar
Posting Komentar