Pendekatan Analisis Sastra Objektif dan Mimetik

𝔏𝔞𝔭𝔬𝔯𝔞𝔫 𝔅𝔞𝔠𝔞𝔞𝔫 𝔓𝔢𝔫𝔤𝔞𝔫𝔱𝔞𝔯 𝔓𝔢𝔫𝔤𝔨𝔞𝔧𝔦𝔞𝔫 𝔨𝔢𝔰𝔲𝔰𝔞𝔰𝔱𝔯𝔞𝔞𝔫 (11)
𝔒𝔩𝔢𝔥 :
• 𝔑𝔞𝔪𝔞 : 𝔄𝔪𝔢𝔩𝔦𝔞 𝔜𝔲𝔫𝔦𝔷𝔞 𝔓𝔲𝔱𝔯𝔦
• 𝔑ℑ𝔐 : 21016057
• 𝔇𝔬𝔰𝔢𝔫 𝔓𝔢𝔫𝔤𝔞𝔪𝔭𝔲 : 𝔇𝔯. 𝔄𝔟𝔡𝔲𝔯𝔯𝔞𝔥𝔪𝔞𝔫, 𝔐.𝔓𝔡

I. PENDAHULUAN

Pendekatan diartikan sebagai proses membuat atau cara mendekati, diartikan pula sebagai usaha dalam rangka aktivitas penelitian untuk mengadakan hubungan dengan objek yang diteliti atau metode untuk mencapai pengertian tentang masalah penelitian. Sedangkan mengapresiasi adalah memberikan pengertian, pemahaman, dan penghargaan. Jadi mengapresiasi sastra adalah seluruhkegiatan yang berusaha memberikan penilain makna yang diemban pengarang. Dalam mengapresiasi sastra 4 tipe pendekatan berdasarkan keseluruhan situasi karya sastra, alam (universe) pembaca, pengarang (artist), dan karya sastra, yaitu pendekatan mimetik, pendekatan ekspresif, pendekatan pragmatik, dan pendekatan objektif.

II. PEMBAHASAN

A. Pendekatan Analisis Sastra Objektif

Pendekatan objektif adalah pendekatan yang memfokuskan perhatian kepada karya sastra itu sendiri. Pendekatan ini memandang karya sastra sebagai struktur yang otonom dan bebas dari hubungannya dengan realitas, pengarangm maupun pembaca. Pendekatan ini juga disebut oleh Welek & Waren (1990) sebagai pendekatan intrinsik karena kajian difokuskan pada unsur intrinsik karya sastra yang dipandang memiliki kebulatan, koherensi, dan kebenaran sendiri.

Pendekatan objektif menganggap karya sastra itu sebagai sesuatu yang mandiri, otonom, bebas dari pengarang, pembaca dan bunia sekelilingnya. Orientasi ini cenderung menerangkan karya sastra atas kompleksitas, koherensi keseimbangan integritas, dan saling hubungan antar unsur yang membentuk karya sastra.

Jeans Peaget menjelaskan bahwa di dalam pengertian struktur terkandung tiga gagasan, Pertama, gagasan keseluruhan (whoneles), dalam arti bahwa bagian-bagian menyesuaikan diri dengan seperangkat kaidah intrinsik yang menentukan baik keseluruhan struktur maupun bagian-bagiannya. Kedua, gagasan transformasi (transformation), yaitu struktur itu menyanggupi prosedur transformasi yang terus-menerus memungkinkan pembentukan bahan-bahan baru. Ketiga, gagasan mandiri (Self Regulation), yaitu tidak memerlukan hal-hal dari luar dirinya untuk mempertahankan prosedur transformasinya. Sekaitan dengan itu Aristoteles dalam Djojosuroto (2006: 34) menyebutkan adanya empat sifat struktur, yaitu: order (urutan teratur), amplitude (keluasan yang memadai), complexity (masalah yang komplek), dan unit (kesatuan yang saling terjalin).

Sejalan dengan konsep dasar di atas, memahami sastra strukturalisme berarti memahami karya sastra dengan menolak campur tangan dari luar. Jadi memahami karya sastra berarti memahami unsur-unsur yang membangun struktur. Dengan demikian analisis struktur bermaksud memaparkan dengan cermat kaitan unusr-unsur dalam sastra sehingga menghasilkan makna secara menyeluruh. Rene Wellek (1989: 24) menyatakan bahwa analisis sastra harus mementingkan segi intrinsik. Senada dengan pendapat tersebut Culler memandang bahwa karya sastra bersifat otonom yang maknanya tidak ditentukan oleh hal di luar karya sastra itu. Istilah lainnya anti kausal dan anti tinjauan historis (Djojosuroto, 2006: 35).

B. Pendekatan Mimetik

Pendekatan mimetik adalah pendekatan yang dalam mengkaji karya sastra berupa memahami hubungan karya sastra dengan realitas atau kenyataan. Kata mimetik berasal dari kata mimesis (bahasa Yunani) yang berarti tiruan. Dalam pendekatan ini karya sastra dianggap sebagai tiruan alam atau kehidupan (Abrams, 1981). Untuk dapat menerapkannya dalam kajian sastra, dibutuhkan data-data yang berhubungan dengan realitas yang ada di luar karya sastra. Biasanya berupa latar belakang atau sumber penciptaa karya sastra yang akan dikaji. Misal novel tahun 1920-an yang banyak bercerita tentang "kawin" paksa. Maka dibutuhkan sumber dan budaya pada tahun tersebut yang berupa latar belakang sumber penciptaannya.

III. PENUTUPAN

Pendekatan diartikan sebagai proses membuat atau cara mendekati, diartikan pula sebagai usaha dalam rangka aktivitas penelitian untuk mengadakan hubungan dengan objek yang diteliti atau metode untuk mencapai pengertian tentang masalah penelitian. Sedangkan mengapresiasi adalah memberikan pengertian, pemahaman, dan penghargaan. Jadi mengapresiasi sastra adalah seluruhkegiatan yang berusaha memberikan penilain makna yang diemban pengarang. 

IV. DAFTAR PUSTAKA

Jaririndu. 2017. "Pendekatan dalam Mengapresiasi Sastra". https://jaririndu.blogspot.com/2017/04/pendekatan-dalam-mengapresiasi-sastra.html?m=1. Diakses pada 8 November 2021.


Rumpun Sastra. Tanpa Tahun. "Pendekatan Dalam Kajian Sastra". http://www.rumpunsastra.com/2014/09/pendekatan-dalam-kajian-sastra.html?m=1.  Diakses pada 8 November 2021.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sastra dan Pendidikan Sastra

Pendekatan Analisis Sastra Ekspresif dan Pragmatik

Genre Sastra Modern